Kalau dilihat dari berbagai jawaban yg diterima atas pertanyaan "Apa yang Anda maksud dengan sukses", (lihat bagian pertama), dapat disimpulkan bahwa umumnya orang melihat sukses itu sebagai sesuatu yang besar, yang diraih dalam jangka panjang. Atau paling tidak jangka menengah. Ini adalah kekeliruan yang perlu diluruskan.
Sukses tidak harus selalu dikaitkan dengan tujuan utama (TU) yang besar dan jangka panjang atau jangka menengah. Sukses juga bisa menyangkut TU kecil dan jangka pendek. Bahkan sangat pendek, misalnya mingguan, harian. Bahkan berdasarkan unit kegiatan, mungkin dalam hitungan jama atau menit. Inilah yang saya maksud dengan sukses-sukses kecil. Dan sukses kecil itu jangan sampai diremehkan. Mari kita lihat contoh berikut.
Jika Anda akan menghadiri suatu pertemuan, maka TU Anda sewaktu berangkat dari rumah adalah "sampai di tempat tujuan tepat waktu, dan dalam keadaan selamat". TU kecil ini sering dilupakan orang. Akibatnya, sewaktu TU itu tercapai (dalam contoh Anda sampai ditempat pertemuan tepat waktu dan dalam keadaan selamat) Anda tidak menghargainya sebagai suatu kesuksesan. Padahal itupun adalah sukses yang harus dihargai dan disyukuri. Seyogyanya, begitu sampai ditempat pertemuan, Anda bergembira dengan "sukses kecil" tersebut. Dan yang terpenting SYUKURI. Karena bagi siapa yang pandai bersyukur , Tuhan akan menambah nikmatnya. (lihat QS Ibrahim; 14 : 07)
Sukses-sukses kecil ini terjadi hampir setiap saat disepanjang hari. Tetapi kita sering meremehkannya. Akibatnya, kita lupa bersyukur, dan "sense of success" tidak bertumbuh kembang dalam kesadaran kita. Ini akan berpengaruh tidak baik terhadap pencapaian sukses besar/jangka panjang.
Tetapi tunggu dulu. Betulkah Anda sukses, pada saat Anda sampai ditempat pertemuan, tepat waktu dan selamat? Sepanjang dikaitkan dengan pencapaian TU, ya, jelas. Tetapi dikaitkan dengan pengertian sukses secara lengkap, seperti yang dikemukakan dalam tulisan terdahulu, masih perlu dilihat lagi, apakah dalam mencapai TU (kecil) tadi Anda tidak mengganggu hak orang lain (HOL)? Misalnya karena Anda tidak mau terlambat, Anda telah menyerobot lampu merah, atau mengambil jalan orang lain. Berarti Anda mencapai TU dengan mengganggu HOL. Berarti Anda belum sukses. Anda baru mencapai tujuan, tetapi dengan melakukan (maaf) kezholiman. (lihat QS Ibrahim; 14 : 42)
Andaikan dalam perjalanan Anda memang tidak ada mengganggu HOL, bahkan Anda menghormatinya, maka barulah Anda sukses. Namun itu juga masih merupakan sukses kelas rendah. Kenapa? Karena ada satu hal lagi yang perlu ditanyakan. Apakah sepanjang perjalanan itu Anda ada berbuat baik kepada orang lain (BOL)? Misalnya bersedekah kepada pengemis yang dijumpai. Atau tersenyum kepada pejalan kaki yang Anda dahulukan. Maka bersyukurlah. Karena dalam waktu 20, atau 30, atau mungkin 60 menit yang Anda pergunakan untuk mencapai TU (kecil), Anda telah mencapainya tanpa mengganggu HOL, dan malah sudah berbuat baik kepada orang lain (BOL). Ini baru sukses. Sukses, walaupun dalam mencapai TU kecil.
(Sampai disini, saya mengajak Anda untuk berhenti sejenak. Duduklah dengan tenang, ambil nafas yang dalam. Kemudian silakan Anda merenungkan contoh-contoh lain dalam keseharian Anda. Saya yakin sangat banyak sukses-sukses kecil dalam kehidupan Anda, yang terlupakan, dan tidak disyukuri).
Akumulasi sukses-sukses kecil tersebut akan memberi dampak sangat positif dalam usaha Anda mencapai sukses yang lebih besar. Sense of success akan bertumbuh kembang dalam kesadaran Anda. Rasa percaya diri akan meningkat. Dan yang tak kalah pentingnya, Anda telah mengumpulkan tiga kebaikan (bersusah payah mencapai tujuan, tidak berbuat kezholiman, dan berbuat kebaikan) dalam satu kegiatan. Dan betapapun kecilnya kebaikan itu, percayalah bahwa Tuhan mengetahui, mencatat, dan akan memberikan imbalan. (lihat QS Al-zalzalah; 99 : 07).
Dampak positif lain yang akan Anda peroleh dalam sukses kecil tersebut adalah Anda akan menjadi terbiasa dengan kesuksesan. Sense of success akan terekam dalam alam bawah sadar Anda. Dan pada waktunya akan mempengaruhi Anda secara positif. Karena sukses sudah menjadi kebiasaan bagi Anda. Sukses sudah menjadi bagian integral dari kepribadian Anda. Artinya Anda adalah pribadi yang terbiasa sukses. Dan karena sukses sudah menjadi kebiasaan bagi Anda, maka insyaallah tidak ada kesulitan dalam mencapai sukses-sukses lainnya yang lebih besar.
sumber dari: http://buyanur.com/2011/02/12/inspirasi-islam-jangan-remehkan-sukses-sukses-kecil/